Jumat, 16 Desember 2011

APOTEK MAR'ATAANI

PROPOSAL
Proposal Ini diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Regular 2
Kelompok 9
1.     Indri Irfayani
2.     Laeli sri afifah
3.     Lina Herlina
4.     Tuti Wihartini

AKADEMI KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN CIREBON
2011

Pembuatan Apotek
Apotek Mar’ataani
Jl. Taman Sari no 13
Bandung barat
I. PENDAHULUAN
                Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan  penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
                Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan      perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
                  Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek di Taman Sari yang dihararapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
            Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di    apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosoialnya di masyarakat.

II.            Visi dan Misi
A.    Visi
Menjadi pilihan utama masyarakat sekitr apotek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, Islami, dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
B.     Misi
Misi apotek meliputi :
1.      Menyediakan obat yang asli dan tidak ilegal terjangkau masyarakat.
2.      Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan menerapkan konsep Memgutamakan Konsumen secara professional.
3.      Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan perbaikan.
4.      Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.
C.     Strategi
Strategi pertama yang digunakan kami yaitu menggunakan brosur dan menyebrkannya, memasang iklan, dan spanduk. 
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek Bina Farma dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1.        Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2.        Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.
3.        Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4.        Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5.        Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek lain .
6.        Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam wilayah sekitar apotek)
7.        Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan terapi yang rasional dan nyaman bagi pasien.
8.        Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru di masa yang akan datang.
9.        Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
10.    Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
11.    Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.
III. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2.      .Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
3.      Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4.      Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

IV.      Profil dan Deskripsi Apotek
Nama Apotek
:
Apotek Mar’ataani
Alamat
:
Jl. Taman Sari no 13
Bandung barat

Apotek Pengelola Apotek (APA)


-          Nama
:
Tuti Wihartini
-          Alamat
:
Jl. Bunga anggrek no 34
Bandung barat

Pemilik Sarana Apotek (PSA)


-          Nama
:
Lina herlina
-          Alamat
:
Jl. Soekarno hatta no 43
Bandung barat

V.  PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIK atau SP
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
i. Surat Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi


VI.           Analisis  SWOT (Strengh, Weakness, Oportunity, Threat)

                    i.                  Kekuatan (strength)
a.         Letak Strategis.
Apotek Mar’ataani ,jln Taman sari no 13, Bandung barat
b.        Terdapat beberapa sarana kesehatan di sekitar Apotek seperti praktek dokter  puskesmas, dan Rumah sakit.
c.         Mudah dijangkau kendaraan umum
d.        Apotek dengan  konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian
e.         Apoteker yang siap stand by di Apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat
f.         Tersedia layanan delivery resep yaitu pengiriman obat ke tempat pasien dengan jarak tertentu
                  ii.                Kelemahan (Weaknes)
a.         Merupakan apotek baru, sehingga belum dikenal masyarakat.
b.        Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri, bukan merupakan apotek jaringan.
c.         Hari libur tutup
d.        Item obat kurang lengkap
                iii.                Peluang (Opportunity)
a.         Lokasi apotek yang terletak ditempat yang ramai  sehingga mudah dijangkau kendaraan umum dari arah manapun
b.    Dekat dengan fasilitas kesehatan
                iv.                Ancaman (Treat)
a.         Persaingan harga dari Apotek competitor yang kompetitif
b.        Adanya kemungkinan dokter atau bidan yang melakukan dispensing





VII.        Aspek Modal dan Biaya
Modal diperoleh dari kerja sama antara :
1.         Lina herlina                                         :Rp.50.000.000,00
2.         Tuti wihartini                                     : Rp.50.000.000,00



1.                               Aspek Modal dan Biaya
Modal diperoleh dari kerja sama antara :
3.         dr.sp A. Lina herlina                           :Rp.50.000.000,00
4.         dr.sp A. Tuti Wihartini.                       :Rp.50.000.000,00
2.      MODAL AWAL


a.    Modal Tetap


1.      Pembangunan apotek
Rp.
20.000.000,00
2.      Sarana


-          Perlengkapan apotek
Rp.
4.000.000,00
-          Biaya perizinin
Rp.
2.500.000,00
-          Biaya kendaraan
Rp.
3.500.000,00
-          b. Biaya operasional
Rp.
60.000.000,00
-          Cadangan Modal
Rp.
10.000.000,00
Jumlah :
Rp.
100.000.000,00